RINDU dengan masakan kampung halaman di Jawa Timur? Tak perlu harus pulang kampung untuk mencari menu tersebut. Di Restoran Asam Garam, kerinduan tersebut pasti akan terobati.
Restoran yang terletak di Jalan Pakubuwono VI No 10, Jakarta Selatan ini memang menyediakan aneka masakan khas Jawa Timur yang sudah tersohor kelezatannya. Ini tentu saja memberikan kepuasan tersendiri bagi Anda yang berasal dari daerah tersebut, namun belum menemukan masakan kesukaan Anda di Jakarta.
Restoran yang terletak di Jalan Pakubuwono VI No 10, Jakarta Selatan ini memang menyediakan aneka masakan khas Jawa Timur yang sudah tersohor kelezatannya. Ini tentu saja memberikan kepuasan tersendiri bagi Anda yang berasal dari daerah tersebut, namun belum menemukan masakan kesukaan Anda di Jakarta.
Sebelumnya, di lokasi tersebut berdiri Restoran Warung Daun yang sudah lama dikenal menyajikan menu sehat dengan beras dan sayuran organik. Namun sang pemilik, Aji Laddy Susanti, sejak 1 Juli lalu mengubah konsep tempat makannya. Dulu Warung Daun lebih ke makanan tradisional Sunda, sekarang fokus pada masakan Jawa Timur.
Namanya pun diganti menjadi Asam Garam. Menurut Susan, panggilan Aji Laddy Susanti, masakan Jawa Timur dipilih karena mengakomodasi keinginan masyarakat yang menginginkan adanya tempat makan yang khusus menjual masakan Jawa Timur. Namun, dia mengingatkan, dua gerai Warung Daun di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan dan Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, tetap buka seperti biasanya.
“Di Jakarta juga jarang ada restoran yang total menyediakan masakan Jawa Timur. Mulai dari ruangan, tatanan, layanan, cita rasa semuanya Jawa Timur, belum ada. Ada juga yang hanya fokus jual rujak cingur, atau soto ambengan saja, rawon saja,” tuturnya.
Di Asam Garam, lanjut dia, hampir semua menu kesukaan asli Jawa Timur tersedia dan diracik secara istimewa. Dengan konsep restoran, tentu saja bagi Anda yang merasa jengah ketika mencari menu favorit tersebut di warteg dapat terpuaskan di sini. “Kita juga memang mengambil pasar orang-orang pebisnis yang berdasi, namun mengidamkan masakan kampung. Istilahnya menu warteg kita pindahkan ke restoran,” kata Susan.
Susan menjelaskan nama Asam Garam diambil karena filosofi dua bumbu tersebut yang memang harus ada di setiap masakan agar tidak terasa hambar. Namun, lebih dari itu, istilah “asam garam” memiliki makna luas terutama merujuk pada sudah banyaknya pengalaman seseorang atau keahlian yang dimilikinya. “Kami ingin jadi pelopor restoran Jawa Timur,” tandasnya.
Meski bukan asli Jawa Timur, tetapi dari Kalimantan, Susan menjanjikan semua masakannya autentik dan rasanya sesuai dengan aslinya.
Selain belajar dari berbagai macam buku dan internet, dia juga memiliki staf yang berasal dari Jawa Timur yang dijadikannya pencicip resep yang diraciknya. Hal itu dilakukan agar rasa masakannya memang benar-benar pas di lidah, terutama orang asli Jawa Timur.
Dengan jargon “Kumpul Gak Kumpul, Makan!”, Asam Garam memang tempat yang tepat untuk melepas rindu masakan di kampung halaman.
Sebut saja menu lontong kikil yang termasuk makanan favorit di Jawa Timur. Terdiri atas irisan daging kaki sapi yang telah dimasak hingga empuk. Disiram kuah dengan bumbu dapur yang khas, kikil sapi di sini terasa enak disantap.
Lebih komplet jika kikil sapi disajikan dalam keadaan panas dan ditemani sejumlah irisan lontong, kudapan ini bisa menjadi pengganjal perut yang nikmat. “Resepnya memang kita buat sendiri dengan bumbu yang berbeda. Rasanya tentu saja nikmat,” terang Susan. Lalu, di sini tersedia pecel, juga sambal tumpang.
Pecelnya berupa campuran sayuran seperti lamtorogung, daun kenikir, taoge, kacang panjang, kecipir, dan pete cina. Sementara sambal tumpang berasal dari tempe semangit, yaitu tempe yang fermentasinya dilebihkan tetapi belum busuk. Ini diimbangi dengan aroma kencur dan irisan daun jeruk yang sungguh memukau. Jika digabung, masakan ini menjadi hidangan yang lezat.
“Penggunaan tempe semangit karena beberapa masakan Jawa Timur memang memerlukan ‘penginapan’ untuk mencapai cita rasa yang tepat,” kata Susan. Selain itu, Asam Garam juga menyajikan menu otak-otak bandeng. Menu ini terdiri atas bandeng tanpa duri yang dihancurkan dagingnya, lalu dibumbui, setelah itu dikukus dan digoreng dengan telur. Wajib Anda coba!
Ada juga menu ayam kampung bakar ingkung. Biasanya makanan ini dijadikan pendamping nasi tumpeng yang biasa disajikan untuk perayaan acara spesial. Cara memasaknya, ayam kampung yang masih utuh diikatkan dengan tali dari bambu, agar sayap dapat dengan mudah dibentuk dan menggunakan tusuk sate yang ditusukkan pada leher atas dan bawah agar kepala ayam tetap tegak. Ayam lalu dibakar dengan bumbu rujak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar