Kabupaten ponorogo atau yang lebih dikenal dengan kota reyog merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur tepatnya sebelah selatan Kota madiun dan sebelah utara kabupaten pacitan yang terdiri atas 21 kecamatan dan 305 desa dan keluarahan. Kenapa biasa disebut kota reyog? karena di kota inilah kesenian reyog dilahirkan. Kata Ponorogo berasal dari gabungan kata Pono : pinter, wasis, mumpuni, mengerti benar, dan Raga : badan, jiwa. Sehingga apabila digabungkan menjadi badan yang pintar yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk yang dapat menempatkan dirinya manapun dan kapanpun.
Budaya yang sampai saat ini terus jaya adalah Grebeg Suro yang diadakan setiap tanggal 1 Muharram/ 1 Suro. Ritual ini dimulai dengan pencucian pusaka Raden Batoro Katong yang dikenal sebagai pendiri kota ponorogo yang selanjutnya diarak menuju alon-alon kota bersamaan dengan arakan pawai pelajar dan pejabat pemerintahan . Malam harinya diadakan festival reog nasional dan pesta kembang api dan yang paling akhir adalah pagi esoknya diadakan ritual Larung Do’a di Telaga Ngebel dimana nasi tumpeng dan kepala kerbau dilarung bersama do’a ke tengah-tengah telaga.
Objek wisata yang paling terkenal adalah Telaga Ngebel yang terletak di Kecamatan jenangan 24 km ke timur dari alon-alon kota berada di kaki gunung wilis. Menurut masyarakat sekitar, asal mula telaga ini dimulai dari adanya ular besar yang bernama Baru Klinthing yang sedang melakukan meditasi. Namun para masyarakat sekitar membunuh dan memakannya hingga ular tersebut menjelma menjadi seorang anak lelaki ingusan. Anak kecil itupun mendatangi masyarakat dan mengadakan sayembara dengan menancapkan sebatang lidi ke tanah. Dia menantang seluruh warga untuk mencabutnya namun tak seorangpun yang bisa. Hingga dia sendirilah yang berhasil mencabutnya keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk Telaga Ngebel. Udara yang sejuk memancing para wisatawan domestik maupun luar untuk berkunjung ke telaga ini.
Wisata Kulinerpun tidak ketinggalan. Banyak makanan-makanan khas ponorogo yang sudah diakui di daerah Jawa Timur diantaranya adalah Dawet Jabung, Jenang Mirah, Nasi Pecel Ponorogo, Sate Ayam Ponorogo dan masih banyak lainnya.
Di Ponorogo pun terdapat banyak lembaga pendidikan yang bertaraf Internasional bahkan dunia yakni Pondok Modern Darussalam Gontor, Pondok Pesantren Al-Islam Joresan, Pondok Pesantren Wali Songo, Pesantren Putri Al-Mawaddah, Pondok Modern Arrisalah yang mampu mengantarkan para santrinya melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar di Kairo Mesir. Selain pondok-pondok diatas di kota inipun banyak terdapat banyak perguruan tinggi diantaranya adalah Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ponorogo, Universitas Merdeka, Institut Sunan Giri Ponorogo , Institut Studi Islam Darussalam (ISID), Akper Pemkab Ponorogo, dan STKIP Ponorogo.
Kebersamaan para pemuda ponorogo pun terlihat dari beberapa komunitas yang banyak berdiri di kota ini diantaranya adalah Netter ponorogo, Hip-Hop Ponorogo, Indie Ponorogo, Photography Ponorogo, Blogger Ponorogo, Designer Ponorogo, Club Motor Ponorogo, serta komunitas-komunitas pemuda lainnya.
Berbanggalah warga ponorogo khususnya dan warga indonesia umumnya karena kita memiliki aset budaya yang tak ternilai harganya yang telah diakui dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar